rajabasa story

desa banding, 30 Desember 2018

Hari ini, keadaan semakin normal. tidak ada suara gemuruh angin yang berlebihan, tidak ada suara dentuman gunung yg sedang marah. Ia sedang tenang, ia sedang terlelap sebentar, bisa jadi ia sedang bermimpi bertemu dengan ibunya. Ada yang bilang, semakin ia diam, semakin ia membuat was-was. diamnya tidak bisa ditebak. disaat ini, aku harus beranjak pergi dari desa ini. Salah, tepatnya waktu penugasan telah usai. detik waktu mulai berlalu, mencari tumpangan menuju pulang harus segera ditemukan. Betapa baiknya Tuhan mempertemukan kami dengan lima orang dari kabupaten sebelah.

lewat pagi, matahari mulai terpancar. sinarnya yang kuning cerah, membawa kami kedalam cerita sukma. Ia datang dengan paras menyebalkan, degan suara agak keras, tatapan mata yang asing. setidaknya kami tidak membuka pembicaraan untuk berdebat. kenalkan, dia Alfi. orang yang menyebalkan itu. apa yang terjadi hari ini, tak pernah ku rencanakan, tiba-tiba saja waktu mempertemukan kita. kita yang asing, kita yang tak pernah mengenal hingga akhirnya sapaan indah mulai terlontarkan.

kamu lihat, tenangnya ombak tidak setenang dirimu. dirimu yang kaku, dirimu yang selalu membisu dan dirimu yang akan selalu begitu. ini bukan soal cerita yang bisa dikomersilkan, bukan juga cerita yang bisa disampahkan. ceritanya sedikit berbeda, aku dan kamu yang sekarang saling menyapa.

senja sore dipenghujung hari sebagai bumbu pelengkap cerita perpisahan. tatapan itu tak kutemukan lagi, suara itu tidak kudengar lagi, senyuman itu tak kudapat lagi, dan masih banyak lagi yang tidak akan aku temukan.

untukmu Alfi dari lutfi
rasanya tiap hari
bukan hanya memutar kenangan dalam fikiran
lebih dari itu
berkali-kali obrolan diponsel memenuhi mataku
aku baca lagi dan lagi
sampai hafal isinya
sampai aku tersenyum sendiri
merasa dunia ini indah sendiri
dan kamu adalah sumber bahagia hati
kupandangi potret dan video kita
aku tak ingin semua ini terhenti
apapun itu sebabnya
akan tetapi yang paling menyebalkan adalah
jarum jam belari begitu kencang
semuanya kusimpan baik-baik dalam memori
sebab kamu terlalu berharga untuk dijamah kata lupa
hingga suatu hari
aku tau kemana aku harus menuju saat aku rindu





Komentar

Postingan Populer